Pohuwato-(kabarsindikat.id) Fenomena kelangkaan BBM baru-baru ini sontak membuat banyak kericuhan di masyarakat. Dampak masalah krisis BBM ini nyatanya juga cukup berpengaruh di kabupaten Pohuwato. (1/10)
Pasalnya, kesulitan dalam mendapatkan BBM bukan hanya di rasakan oleh konsumen. Pengecer di POM Mini atau biasa di kenal dengan Pertashop pun kena imbas dari kelangkaan BBM skala nasional ini.
Salah seorang warga desa Palopo kecamatan Marisa kepada media menjelaskan sulitnya mendapat asupan BBM dari pertamina karena antrian yang selalu panjang membuat mereka harus merogoh kocek lebih dalam. Walhasil mau tak mau harga eceranpun harus mereka naikkan
“Biasa ini minya torang opor kamari cuma tiga ratus tujuh puluh lima ribu (Rp.375.000) per gelon isi tiga puluh lima(35) liter, ecer di POM itu tetap dua belas ribu(Rp.12.000) perliter tapi pas so stenga mati ini sampe tiga ratus delapan puluh ribu(Rp.380.000) bahkan lebih,ya torang pikir okelah daripada tidak mo dapa jadi torang ambe, jadinya mo ecer juga nae” Jelas penjual yang enggan di sebutkan namanya.
Terlepas dari berbagai isu dan polemik yang terjadi di kementerian.masyarakat berharap kelangkaan BBM ini tidak merambah menjadi pencitraan kenaikan harga eceran terendah(HET) kedepannya
“Semoga ini cuma karena langka saja, bukan lagi jadi jalan cirita pertalite mo nae lagi” Tutup warga.
TIM REDAKSI PW.Investigasi