Gorontalo, KABARsindikat.ID — Ketegangan di wilayah konsesi tambang kembali memanas. Seorang purnawirawan TNI berinisial FP, yang kini menjabat sebagai pimpinan Supervisor (SPV) senior Asset Protection (AP) di salah satu perusahaan tambang, menjadi sorotan usai muncul kesaksian dari penambang lokal yang enggan disebut namanya.
Menurut sumber tersebut pada Kamis (14/08), FP disebut-sebut mengeluarkan instruksi langsung kepada bawahannya untuk melakukan penangkapan terhadap penambang lokal yang mencoba melintas atau bekerja di area konsesi. Perintah ini, kata sumber, disampaikan tanpa memandang situasi maupun latar belakang penambang.
“Kami selalu ditahan, Pak. Begitu kami tanya kenapa, jawabannya selalu sama: ini perintah dari atasan, yaitu Pak Fatar Panggabean selaku pimpinan SPV senior AP. Kalau begini terus perlakuan pihak perusahaan kepada kami, saya yakin akan ada demo jilid dua yang lebih besar lagi,” ungkap penambang lokal tersebut.
Ia menilai, sikap yang dianggap arogan ini berpotensi memantik kemarahan warga secara lebih luas, dan pada akhirnya dapat mengancam stabilitas keamanan di daerah.
“Perintah penangkapan tanpa pandang bulu itu bisa bikin situasi meledak, Pak. Orang sini juga punya harga diri, kalau terus diperlakukan seperti ini, jangan salahkan kalau masyarakat nanti turun ke jalan lagi,” lanjutnya.
Kesaksian ini menjadi peringatan dini bahwa ketegangan sosial di lingkar tambang tidak bisa dianggap enteng. Bagi para penambang lokal, wilayah itu bukan sekadar lokasi mencari nafkah, tetapi juga bagian dari ruang hidup yang harus dipertahankan dari kebijakan sepihak yang dianggap menekan.
Redaksi